Tugas Studi Kelayakan Bisnis

"PERKEMBANGAN BISNIS KULINER DI ERA NEW NORMAL"

Oleh : Bintang Kartika
(Mahasiswi Manajemen Keuangan Syariah STAIN Bengkalis)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Memasuki era kenormalan baru, berbagai sektor usaha harus siap untuk beradaptasi agar bisnisnya tetap berjalan. Salah satunya sektor UMKM yang hingga kini tercatat sebagai salah satu penyumbang terbesar perekonomian di Indonesia. New normal adalah perubahan perilaku untuk tetap menjalankan aktivitas normal namun dengan menerapkan protokol kesehatan guna untuk mencegah terjadinya penularan Covid-19. Prinsip utamanya sendiri adalah dapat menyesuaikan dengan pola hidup sehat. Dengan adanya pandemi ini telah mampu mengubah kehidupan manusia, termasuk dalam hal bisnis. Bisnis seperti apa yang dapat dijalankan di tengah pandemi covid-19 namun telah memasuki era new normal. Yahh.. Bisnis Kuliner...

Bisnis kuliner mempunyai kecenderungan yang terus meningkat, baik dari segi kuantitas maupun kualitas karena makanan merupakan kebutuhan pokok manusia. Dewasa ini bisnis di bidang kuliner meliputi berbagai ragam, sebagai contoh adalah bisnis kafe, kedai kopi, restoran, Warung dadakan dan bisnis sejenis lainnya. Pebisnis pasti menginginkan keuntungan yang banyak. Berbagai strategi dan inovasi diterapkan sebagai langkah untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Namun perlu juga menjaga kelangsungan bisnis hingga waktu yang lama serta melakukan ekspansi bisnis agar roda usaha tetap berjalan dengan lancar. Seorang pebisnis perlu menjalankan fungsi pokoknya, yaitu melakukan pemasaran sebagai upaya menarik minat konsumen dengan tujuan untuk menghasilkan profitabilitas.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, rumusan masalah yang diajukan adalah sebagai berikut: “ Mengembangkan Bisnis Kuliner di Era New Normal”

Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan ini adalah untuk :

Mendeskripsikan perkembangan Bisnis Kuliner Pasca pandemi Covid-19 di wilayah Rantauprapat Kabupaten Labuhanbatu.

Mendeskripsikan strategi pemasaran saat berlangsungnya Era New Normal 

Manfaat Penulisan

Manfaat yang diharapkan dari penulisan ini adalah:

Secara praktis, hasil penelitian diharapkan dapat menjadi pertimbangan dalam penyusunan perkembangan usaha pasca New Normal

Secara teoritis, dapat berguna untuk pengembangan ilmu pengetahuan pemasaran terutama mengenai strategi pemasaran pada brand Usaha yang dibangun. Manfaatnya untuk eksistensi kelanjutan usaha.


PEMBAHASAN

Usaha di bidang kuliner memiliki potensi yang besar, baik dari segi kuantitas maupun kualitas karena makanan merupakan kebutuhan pokok manusia. Membangun bisnis di bidang kuliner harus konsisten dalam menjaga kebersihan dan keamanan proses pengolahan bahan pangan yang dimasak, dan harus ditunjukan kepada konsumen agar konsumen semakin percaya dan setia dengan produk makanan yang anda jual. Berbagai strategi dan inovasi diterapkan sebagai langkah untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Namun perlu juga menjaga kelangsungan bisnis hingga waktu yang lama serta melakukan ekspansi bisnis agar roda usaha tetap berjalan dengan lancar. Seorang pebisnis perlu menjalankan fungsi pokoknya, yaitu melakukan pemasaran sebagai upaya menarik minat konsumen dengan tujuan untuk menghasilkan profitabilitas.

Beberapa cafe di wilayah Rantauprapat merupakan salah satu kafe yang berada di kabupaten Labuhanbatu. Lokasi kafe yang berada di Jl. S.M Raja dan Jl. Ahmad Yani adalah strategis berada di pinggir jalan sehingga memudahkan para konsumen baik penduduk asli maupun wisatawan untuk menuju Café tersebut. Sebelum adanya wabah penyakit Covid-19 ini tingkat persaingan usaha antar kafe, restoran dan Warung dadakan di daerah Labuhanbatu semakin tinggi, namun setelah adanya wabah covid-19 ini menyebabkan adanya penurunan penjualan pada beberapa Café, penurunan penjualan terlihat dari turunnya pendapatan yang diterima Cafe pada hari-hari kerja.

Dari hasil survey yang saya lihat dari memantau situasi Cafe yang sunyi pengunjung, menurut saya terjadinya penurunan penjualan yang dialami/dirasakan oleh beberapa café ini sejak bulan Maret hingga Desember 2020. Oleh karena itu pemilik Cafe khawatir penjualan produk-produknya semakin lama akan semakin menurun, pada tahun 2020 dan akan mempengaruhi pendapatan yang diterima dan bahkan terancam tutup karena tidak ada konsumen. Namun, kini pasca pandemi Covid-19 beberapa café merasa pendapatannya bagus tiap bulannya dan terus meningkat, namun setelah adanya pandemi Covid-19 pendapatan menjadi menurun. Hal ini disebabkan beberapa mahasiswa sebagai konsumen terbesar khususnya yang suka datang ke café hampir semuanya pulang ke daerah masing-masing kerena perkuliahan diadakan secara online.

Keinginan untuk mengembangkan usahanya ini menuntut pemilik Café untuk memikirkan bagaimana strategi pemasaran yang tepat diterapkan selama berlangsungnya pandemi covid-19 dan juga pada masa new normal ini. Pemilik kafe menyadari bahwa strategi pemasaran produk saat ini sangat dibutuhkan untuk mempertahankan posisinya di industri jasa makanan dan mengedepankan semua keunggulan yang dimiliki. Pemilik harus menghindari segala resiko yang dapat membahayakan kelangsungan kafe dan dapat memanfaatkan peluang yang ada untuk mempertahankan posisi café misalnya dengan meningkatkan pelayanan melalui penyediaan jasa Go Send dan lain-lain sehingga konsumen  masih bisa tetap  membeli produk yang dijual di café tersebut. Pihak perusahaan harus mampu membuat strategi pemasaran yang mampu bersaing dengan café-café lain, di antaranya bisa memanfaat teknologi yakni memasarkan secara online melalui jasa pengiriman pesanan kepada konsumen.

Pada prinsipnya, orientasi pasar merupakan perwujudan dari konsep bahwa upaya pemasaran perusahaan merupakan tanggung jawab semua departemen dan fungsi. Pemasaran memainkan peranan penting dan paling bertanggung jawab atas identifikasi prioritas kebutuhan dan perhatian pelanggan secara jelas. Dalam hal ini, Bagian pemasaran wajib merancang metode pengumpulan dan pengkomunikasian informasi mengenai kebutuhan dan preferensi pelanggan kepada unit-unit lainnya.

Menurut Kotler yang dikutip dari Anoraga (2009:216) mendefinisikan pemasaran sebagai proses sosial dan menejerial yang dilakukan seseorang atau kelompok untuk memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan, penawaran, dan pertukaran produk-produk yang bernilai dengan lainnya.

Tujuan utama pemasaran ialah memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen secara memuaskan. Konsumen dipuaskan agar menjadi loyal. Konsumen yang loyal akan membeli berkali-kali, mengajak orang lain dan menceritakan kepada orang lain tentang kebaikan pelayanan dan produk yang dipasarkannya. Hal ini merupakan promosi gratis dari mulut kemulut dan biasanya lebih efektif daripada jenis promosi lainnya, sebab orang lebih percaya apa yang dikatakan kawan dekatnya daripada yang dikatakan pengiklan, dengan demikian penjualan akan meningkat dan pada gilirannya laba perusahaan juga meningkat. Strategi pemasaran menjadi prioritas utama yang harus dimiliki setiap perusahaan dalam rangka mencapai tujuan- tujuannya tersebut. Strategi merupakan rencana yang menyeluruh, terpadu dan menyatu di bidang pemasaran, yang memberikan panduan tentang kegiatan yang akan dijalankan untuk dapat tercapainya tujuan pemasaran suatu usaha.

Perputaran roda perekonomian di dunia tidak lepas dari usaha yang keras di bidang marketing (pemasaran). Kita melihat dan bahkan telah menjalankan proses pemasaran dalam menjual barang atau jasa yang ditawarkan kepada konsumen. Kadang-kadang proses pemasaran tersebut dilakukan hanya berdasarkan kebiasaan saja, sering terjadi seorang pebisnis kalah bersaing dengan pebisnis lain dengan jenis usaha yang sejenis untuk merebut hati masyarakat maka sebagai pebisnis harus memiliki perencanaan proses marketing secara matang dengan menggunakan strategi pemasaran yang tepat.

Analisis S.W.O.T 

Mengembangkan Bisnis di Era new Normal apabila dianalisis dengan metode S.W.O.T (Strength, Weakness, Opportunity, Threat) adalah sebagai berikut :

Strength (kekuatan) :

 Pebisnis harus tetap Menjaga kualitas dan kuantitas produk agar mampu bersaing dengan pedagang lainnya 

Memperluas jaringan pemasaran produk dan menciptakan strategi pemasaran yang baik.

Weakness (kelemahan) :

Pengusaha harus mampu bersaing dengan menciptakan inovasi-inovasi baru untuk meningkatkan daya tarik pembeli.

Dengan banyaknya pengusaha harus mampu menciptakan pelayanan yang baik.

Opportunity (kesempatan) :Pengusaha harus cerdas menarik minat pengunjung dengan bersaing harga dan kualitas produk.

Threat (ancaman) : Mampu bersaing dengan pengusaha lain nya dengan meningkatkan strategi pelayanan dan pemasaran yang baik dari pengusaha-pengusaha lainnya.

KESIMPULAN

Dilihat dari segi manajemen, usaha dapat berjalan dengan lancar karena mempunyai kemampuan strategi pemasaran dan inovasi yang baik. Sehingga pengusaha akan terpacu untuk selalu memberikan yang terbaik bagi kemajuan usahanya. Dilihat dari aspek keuangan, baik ketersediaan modal dan analisis finansial yang dilakukan usaha ini cukup mudah dilakukan masyarakat dan tidak membutuhkan modal yang sangat besar. Dengan melihat berbagai segi di atas maka dapat disimpulkan bahwa usaha di bidang kuliner layak untuk dikembangkan sehingga dapat menjadi kabupaten Labuhanbatu sebagai kota wisata Kuliner. Demikianlah Informasi Perkembangan Bisnis di Era New Normal yang dapat saya sajikan. Mohon maaf atas segala kekurangan dan Penyajian informasi yang masih belum dijelaskan secara terperinci. Terima kasih...

Semoga Bermanfaat....


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Seputar Informasi Pasar Modal

Layanan Bussines

Management Keuangan Anda Sejak Dini